Kehidupan Marino yang seorang veteran perang berangsur-angsur berubah sejak kehadiran Scout.

Kucinglucu.net – Menjadi saksi mata atas meninggalnya banyak teman sesama tentara membuat veteran bernama Josh Marino ini mengalami Post-traumatic stress disorder (PTSD). Karenanya ia sempat ingin melakukan percobaan bunuh diri untuk mengakhiri penderitaannya.
(Baca juga : 10 Transformasi Seleb Kucing Dulu vs Kini yang Bakal Membuatmu Meleleh).
Marino mengibaratkan dirinya sebagai saksi akan kejamnya peperangan. Tak pelak, ketika ia kembali dari tugasnya di Irak, Marino merasakan jurang keputus asaan dan marah pada dirinya sendiri karena ada perasaan bersalah yang muncul dibenaknya.
“Banyak dari kita pulang tanpa menyadari bahwa kita membawa luka peperangan. Saya tidak tahan menahan perasaan bersalah”. Kenangnya seperti dilansir dari Mutual Rescue.
Setelah menulis catatan selamat tinggal, Marino meraih pisau dan pergi keluar membulatkan tekad untuk bunuh diri. Saat ia berniat menghisap rokok terakhirnya, tiba-tiba ia mendengar suara kucing. Kemudian dari semak-semak disebelahnya muncul seekor kucing liar berwarna Tuxedo.

“Dia terus berjalan dan mulai menggosok-gosokan badannya dikaki ku. Saya mencoba untuk mengelusnya dan seketika itu saya menangis”.
Dan serentak semua kehidupan Marino berubah. Marino menemukan tujuan hidup baru melalui kucing yang ia beri nama Scout.
Menurut Marino, meski tidak dilatih khusus, secara naluriah Scout seperti tahu bagaimana cara menghibur Marino. Termasuk ketika Marino mengalami mimpi buruk, maka Scout-lah yang akan membangunkannya.
“Sekarang saya berhenti memikirkan semua masalah saya, dan mulai fokus memikirkan Scout. Dia sudah menyelamatkan saya”. Kata Marino.

Dikutip dari Fox News, Rachel Yehuda, profesor psikiatri dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York mengatakan PTSD memang kerap dialami para veteran perang. Ditandai dengan mimpi buruk yang muncul terus menerus, pasien PTSD juga dikenal paranoid. Penderita menjadi lebih sering merasa bersalah serta sulit berkonsentrasi dan tidur.
“PTSD juga membuat seseorang sulit merasakan keintiman. Perasaan nyaman, aman dan tenang yang biasanya muncul ketika bersama lawan jenis digantikan dengan takut, cemas dan sering merasa resah,” kata Yehuda.
(Baca juga : Tragis !. Staff Petshop Lalai, Grooming Berujung Maut).
(Mutual Rescue ll Boredpanda)