Seorang ibu memprotes agar kucing liar yang menjadi maskot kebanggan museum diusir. Aksi ini digagalkan oleh para netizen yang mencintai kucing tersebut.
Setelah sebelumnya sempat dikabarkan akan diusir, kucing-kucing liar penunggu museum Beilin Xi’an, China kini bisa menikmati indahnya rumah mereka dengan bernafas lega dan bersantai ria.
Kucing yang telah lama menghuni wilayah tersebut, pekan lalu harus dihadapkan dengan laporan seeorang ibu muda. Pasalnya ibu muda tersebut tidak terima anaknya mendapat luka cakaran induk kucing saat mencoba mengajak bermain seekor kitten. Menurut situs China Daily, ibu tersebut mengeluhkan hal tersebut kepada pejabat pariwisata kota Xi’an dan rencananya kucing-kucing tersebut akan segera dipindah diusir jauh dari museum.
Sontak hal tersebut menarik perhatian para netizen, mereka membanjiri halaman Weibo situs resmi museum Xi’an dan menuliskan banyak komentar penolakan atas keputusan tersebut. “wajar ibu kucing akan melindungi anak-anak mereka. Ini adalah rumah mereka. Jangan mengirim mereka pergi, “komentar @Wolaogongjiaozhangmofan.
Baca juga :
Netizen lain juga berkomentar hal serupa antara lain .” Ibu anak tersebutlah yang harusnya bertanggung jawab, dia tidak memperingatkan anaknya untuk tidak bermain dengan anak-anak kucing. Ini mengecewakan bahwa museum akan memberi hukuman pada kucing- kucing untuk ini.” @Miaoxingjiechengjiu.
” kucing liar tidak akan menyerang orang tanpa orang tersebut terlebih dahulu yang mencoba untuk mengganggu mereka. pengunjunglah yang mengganggu kehidupan mereka. Kadang-kadang orang begitu egois terhadap binatang yang menurutnya lebih rendah dari mereka” protes akun dengan nama @ LuanliYiom. Berita tentang protes para netizen pun cepat menyebar. Mereka bersatu membatalkan pengusiran tersebut.
Dihadapkan dengan banyaknya protes cat lovers, para petinggi museum pun mengadakan rapat pertemuan pada hari Senin 25 juli 2016. Mereka memutuskan kucing liar tersebut bebas tinggal, selama orang menjaga jarak aman untuk tidak mendekati kucing tersebut. Mereka juga mengumumkan secara online bahwa kucing- kucing tersebut nantinya akan divaksinasi, dan disterilkan.
berita ini disambut dengan kegembiraan netizen dengan lebih dari 18.000 orang berbagi dan menyukai postingan tersebut. “Kami tidak pernah menduga begitu banyak komentar mendukung anak-anak kucing tersebut” kata media officer museum, Li Jingwen. Ia menambahkan: “Saya pribadi sangat tersentuh”.
Perlu diketahui kucing paling terkenal penunggu museum tersebut adalah seekor kucing berwarna red tabby dan seekor kucing calico. Kedua kucing dewasa tersebut telah tinggal di museum selama bertahun – tahun, dan telah dipuji oleh kepala museum sebagai maskot kebanggaan mereka. Keberadaan mereka telah membantu menarik lebih banyak pengunjung.