Merawat kucing lansia perlu kesabaran lebih. Kucing lansia mengalami penurunan aktivitas, kesehatan dan interaksi sosial dengan pemilik atau kucing lain.

Merawat kucing tidaklah sembarangan. Bagi cat lovers, kucing bukan hanya sekedar hewan peliharaan. Mereka adalah bagian keluarga seperti anggota keluarga lain yang harus dirawat dan mendapat kasih sayang. Seiring dengan berjalannya waktu, mereka terus tumbuh dan mengalami pertambahan usia. Dari mulai baby cat, kitten, post kitten, remaja, dewasa, sampai menjadi kucing senior atau lansia.
Dan tahukah anda ? Kucing memiliki pertambahan usia yang berbeda tergantung dari breed, gen, gizi, kesehatan dan lingkungan. Tiap bertambahnya usia mereka, terdapat perubahan fisiologis dan sikap yang harus cat lovers pahami untuk mencegah permasalah kesehatan.
Nah dalam kesempatan kali ini kucinglucu.net akan membahas apa dan bagaimana cara perawatan kucing senior atau dalam bahasa kerennya kucing mbah-mbah.
Kucing senior adalah kucing yang memiliki usia 7 tahun ke atas. Pembagian usia kucing tua sendiri dapat dikategorikan menjadi middle aged (7-10 tahun), senior (11-14 tahun), dan geriatric (15 tahun keatas). Salah satu tanda-tanda meningkatnya usia pada si manis adalah penurunan aktivitas fisik. Misalnya, kucing jadi jarang dan menolak bermain atau ia mengalami kesulitan saat akan naik turun dari sofa dan tempat tidur. Ia juga jadi lebih sering bermalas -malasan disatu tempat.

Dikutip dari Modern Cat Magazine, Dr Stacy Eckman, asisten profesor klinis di Texas A & M College of Veterinary Medicine & Biomedical Sciences (CVM) menjelaskan bahwa “Penurunan aktivitas fisik tergantung pada jenis, ukuran dan genetika hewan peliharaan. Namun, beberapa hewan peliharaan lebih tua masih ada juga yang tetap aktif dan lincah.”
Selain penurunan aktivitas fisik, kucing lansia memiliki lebih banyak masalah kesehatan degeneratif.
“Gangguan degeneratif kronis seperti jantung dan penyakit ginjal sangat umum di alami hewan peliharaan yang lebih tua, begitu juga dengan resiko terkena penyakit kanker.” kata Eckman. Karenanya Eckman menyarankan agar pemilik hewan peliharaan membawa hewan kesayangannya ke vet setiap 6 bulan sekali sebagai langkah pencegahan dengan mendeteksi setiap perubahan tingkah laku dan kesehatan.

Kucing senior akan mengalami banyak kesulitan. Secara bertahap, kucing akan kehilangan kemampuan penglihatan, pendengaran, penyakit gigi, dan penurunan mobilitas serta kemampuan berburu.
Baca juga:
Soal makan, Kucing tua perlu diberikan makanan yang lembut, bukan makanan kering dan keras agar tidak melukai gusi sehingga nafsu makan tidak akan menurun. Membersihkan gigi dengan scaling pun perlu dilakukan untuk mengurangi adanya karang gigi sehingga tidak terdapat bau mulut dan infeksi pada rongga mulut.

Sama seperti manusia saat tua, hewan peliharaan memerlukan lebih banyak bantuan dari sekitar untuk merawat diri. Cat lovers harus rajin membawa kucing berolah raga dan menjaga pola makannya agar si manis terhindar dari obesitas dan nyeri sendi (arthrithis ) yang rentan dialaminya saat tua. Kucing tua juga memiliki kecenderungan elastisitas kulit yang menurun sehingga rambut akan terlihat kusam, tidak mengkilap serta kulit mudah luka. Perlu diperhatikan juga kecukupan vitamin E dan asam lemak seperti asam arakidonat dan asam linolenat ( omega 6 ) agar kulit tetap terjaga.
Meski di usia tuanya si mpus tidak seaktif dan selucu saat usia muda, bukan berarti kita menelantarkannya. Sebaliknya yukk curahkan kasih sayang lebih karena setiap waktu yang kita habiskan bersama kucing-kucing kesayangan begitu berharga. Meoww