Daftar Isi
- Project fotografi “I am still a Cat” ini diharapkan dapat merubah cara pikir orang yang masih memandang aneh dan gamang saat bertemu kucing cacat.
- #1. Namaku Kazik. Usia ku 5 tahun. Aku tidak punya lengan tapi aku masih tetap seekor kucing.
- #2. Namaku Amber. Usiaku 1 tahun 2 bulan. Aku kehilangan sebelah mataku, Namun aku masih tetap seekor kucing.
- #3. Namaku Ficus. Usiaku 5 tahun. Aku tidak mempunyai kaki depan, namun aku tetap seekor kucing.
- #4. Namaku Marcel. Usiaku 8 tahun. Aku mempunyai penyakit leukimia, meski begitu aku masih seekor kucing.
- #5. Namaku Simba. Usiaku 1,5 tahun. Aku juga tidak mempunyai kaki depan. Meski begitu aku masih seekor kucing.
- #6. Namaku Szafir. Usiaku 2 tahun. Aku kehilangan satu bola mataku. meski begitu aaku tetap seekor kucing.
- #7. Namaku Citek. Usiaku 6,5 tahun. Aku tidak punya satu mata. Namun aku tetap seekor kucing.
- #8. Namaku Lulek. Usiaku 2 tahun. Aku mempunyai kaki yang pendek bila dibanding kucing lain. Meski begitu aku tetap seekor kucing.
- #9. Namaku Rufus. Usiaku 1 tahun. Aku tidak mempunyai ekor, meski begitu aku tetap masih seekor kucing.
- #10. Namaku Cmyk. Usiaku 5 tahun dan aku tidak bisa mendengar. Meski begitu aku tetap seekor kucing.
- #11. Namaku Keiko. Usiaku 2,5 tahun. Aku tidak mempunyai kaki depan. Meski begitu aku tetap masih seekor kucing.
- #12. Namaku Kiara. Usiaku 9 tahun. Aku mempunyai penyakit Leukimia, meski begitu aku tetap masih seekor kucing.
- #13. Namaku Kacper. Usiaku 2,5 tahun. Aku tidak bisa mendengar, meski begitu aku tetap masih seekor kucing.
- Bagikan ini ke Teman:
Project fotografi “I am still a Cat” ini diharapkan dapat merubah cara pikir orang yang masih memandang aneh dan gamang saat bertemu kucing cacat.
Kucinglucu.net – Apakah kamu pernah memelihara kucing cacat atau kucing dengan kebutuhan khusus ?. Memelihara kucing bukan hanya sekedar lucu-lucuan, tetapi juga butuh komitmen. Kucing dengan kebutuhan khusus akan kesulitan dalam bertahan hidup, tentunya sudah menjadi tugas kita untuk mengulurkan tangan padanya. Namun sayangnya masih banyak yang memandang aneh saat bertemu dengan kucing cacat. Padahal kita tahu didunia ini tak ada yang sempurna, tak terkecuali kucing.
(Baca juga : Story Kucing : Harga Seekor Anak Kucing yang Cacat).
Hal tersebutlah yang mendorong seorang fotografer bernama Monika Malek untuk mengubah pola pikir orang tentang kucing cacat. Monika membuat project fotografi yang terdiri atas perilaku kucing-kucing cacat. Dia ingin membuktikan bahwa kucing cacat juga sama menggemaskannya dengan kucing normal lain.
“Aku berharap bisa mengubah cara pandang orang tentang kucing cacat. Sehingga tidak ada lagi pembagian kasta antara kucing jelek dan kucing bagus. Bukan sebagai kucing spesial atau buruk tetapi sama seperti kucing normal”. Tulisnya.
Tidak peduli apakah kucing tersebut buta sebelah, telinga robek, kaki pincang, dan atau menderita penyakit mereka masih tetap seekor kucing. Mereka mengeong, mendengkur, menjatuhkan benda dari meja, tidur pulas dengan posisi aneh, memasang tampang lucu, ataupun membulatkan pupilnya lebih besar ketika akan menyerang. Mereka masih tetap seekor kucing.
“Itulah alasan saya membuat project fotografi ini, dengan harapan setidaknya sedikit dari mereka akan berhenti menjadi takut, menganggap aneh dan gamang dan mau merubah cara mereka melihat seekor kucing cacat”.
Terlepas dari ketidakmampuan mereka, perilaku kucing cacat sama seperti perilaku kucing lainnya. Ketidakmampuan adalah keadaan pikiran. Mereka tidak merasa lebih buruk, jadi mengapa kita memperlakukan mereka seperti itu?.
#1. Namaku Kazik. Usia ku 5 tahun. Aku tidak punya lengan tapi aku masih tetap seekor kucing.
#2. Namaku Amber. Usiaku 1 tahun 2 bulan. Aku kehilangan sebelah mataku, Namun aku masih tetap seekor kucing.
#3. Namaku Ficus. Usiaku 5 tahun. Aku tidak mempunyai kaki depan, namun aku tetap seekor kucing.
#4. Namaku Marcel. Usiaku 8 tahun. Aku mempunyai penyakit leukimia, meski begitu aku masih seekor kucing.
#5. Namaku Simba. Usiaku 1,5 tahun. Aku juga tidak mempunyai kaki depan. Meski begitu aku masih seekor kucing.
#6. Namaku Szafir. Usiaku 2 tahun. Aku kehilangan satu bola mataku. meski begitu aaku tetap seekor kucing.
(Baca juga : Able, kucing Berkaki Dua yang Ceria).
#7. Namaku Citek. Usiaku 6,5 tahun. Aku tidak punya satu mata. Namun aku tetap seekor kucing.
#8. Namaku Lulek. Usiaku 2 tahun. Aku mempunyai kaki yang pendek bila dibanding kucing lain. Meski begitu aku tetap seekor kucing.
#9. Namaku Rufus. Usiaku 1 tahun. Aku tidak mempunyai ekor, meski begitu aku tetap masih seekor kucing.
#10. Namaku Cmyk. Usiaku 5 tahun dan aku tidak bisa mendengar. Meski begitu aku tetap seekor kucing.
#11. Namaku Keiko. Usiaku 2,5 tahun. Aku tidak mempunyai kaki depan. Meski begitu aku tetap masih seekor kucing.
#12. Namaku Kiara. Usiaku 9 tahun. Aku mempunyai penyakit Leukimia, meski begitu aku tetap masih seekor kucing.
#13. Namaku Kacper. Usiaku 2,5 tahun. Aku tidak bisa mendengar, meski begitu aku tetap masih seekor kucing.
(Baca juga : Kucing Liar ini jadi Terkenal Setelah Menjalani Operasi Kelopak Mata).